Senin, 11 Oktober 2010

Penjahat

Seorang pemuda duduk di trotoar jalan meminta-minta sedekah dari orang-orang yang lewat di jalan. Pemuda itu besar dan bertubuh kekar namun tubuhnya lemas karena lapar. Di sana ia duduk sambil menengadahkan tangan sambil meminta kepada yang lalu lalang, memohon dengan sangat kemurahan hari mereka untuk mengasihinya, meratapi nasib dan menangis didera pedih perih perut karena lapar.Malam telah larut karena gelap. Bibirnya menjadi kering dan lidahnya berubah layu dan tangan dan perutnya kosong melompong. Ia beranjak dan pergi ke luar kota dan duduk di bawah pepohonan serta meratap dengan ratapan yang getir. Ia menengadahkan matanya yang berkaca-kaca ke atas dan mengadukankelaparannya.

"Tuhan, aku telah mendatangi si kaya untuk mencari kerja namun mereka acuh lantaran pakaianku yang compang-camping. Telah kuketuk pintu rumah sekolah dan mereka melarangku masuk karena tanganku hampa. Kucari pekerjaan demi nafkah sehari-hari tapi orang menolakku karena nasibku bertentangan dengan diriku. Maka, aku pun kini mengemis."

"Mereka yang menyembah Engkau, wahai Tuhan, memandang diriku dan berkata orang ini kuat dan mampu, sedang belas kasihan bukan untuk mereka yang lamban dan malas. Ibuku melahirkanku atas ridho-Mu. Karena engkau pula aku ada. Mengapa orang meniadakanku rezeki yang kucari atas namamu?"

Dan seketika itu pula, air permukaanya berubah. Dia bangkit berdiri dengan mata yang nyalang bak bintang cemerlang. Lalu dari cabang pohon yang mengering dibuatnya tongkat berat. Diacungkannya ke tengah kota dan berteriak. "Aku mencari nafkah dengan peluh keningku namun tiada mendapatkannya. Kini, aku akan mengambilnya dengan kekuatan tangan besiku. Telah kuminta sepotong roti atas nama cinta, namun tak seorang pun mendengarkan diriku. Kini aku akan mencarinya atas nama kejahatan.."

Tahun demi tahun berlalu dan pemuda itu memenggal leher insan demi kepentingan perhiasannya dan merusak tubuh demi memuaskan nafsu makannya. Dia akhirnya bertambah kaya dan tersohor karena kekejaman dan kebengisannya. Dia dicintai di kalangan perampok dan ditakuti oleh orang-orang yang patuh hukum.

Demikianlah orang dengan ketamakannya melahirkan para penjahat yang menyedihkan dan dengan kekerasannya mengubah anak yang baik menjadi penjahat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar